Tapanuli Selatan Raih Indonesia SDGs Action Awards Program Sawit Berkelanjutan
YOGYAKARTA, iNews.id – Kabupaten Tapanuli Selatan berhasil meraih penghargaan Integrated Sustainability Indonesia Movements (I-SIM) for Regencies dalam Indonesia’s Sustainable Development Goals (SDGs) Action Awards 2023.
I-SIM merupakan gerakan inisiatif untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Bersaing dengan 103 kabupaten lain, Tapanuli Selatan melalui program Hatabosi dan FoKSBI, terpilih menjadi Kabupaten Terbaik Pertama diikuti oleh Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Bandung.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi untuk para pihak di Tapanuli Selatan,” kata Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu di Yogyakarta, Senin (6/11/2023).
Dia mengatakan, keberhasilan Tapanuli Selatan dalam program Hatabosi dan sawit berkelanjutan merupakan upaya bersama yang melibatkan pemerintah, swasta, perguruan tinggi, masyarakat, media, dan NGO, termasuk Konservasi Indonesia.
“Ini menjadi tanggung jawab kita untuk mempertahankan apa yang sudah dicapai. Semua pihak harus bekerja lebih semangat lagi supaya prestasi ini bisa lebih ditingkatkan dan bermanfaat untuk masyarakat yang lebih luas,” kata Dolly Pasaribu.
Indonesia’s SDGs Action Awards 2023 diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) berkolaborasi dengan PT Surveyor Indonesia, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi para pihak dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Program ini diikuti oleh lebih dari 400 kabupaten di Indonesia.
Setelah melewati tahap penjurian dan verifikasi lapangan sejak bulan Oktober lalu, Kabupaten Tapanuli Selatan masuk dalam posisi 10 besar dengan membawa program konservasi air berbasis kearifan lokal dan pembangunan kelapa sawit berkelanjutan. Kedua program tersebut merupakan bentuk pengelolaan bentang alam dari hulu hingga hilir Sungai Batang Toru.
Pelestarian air melalui Hatabosi, singkatan untuk Dusun Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Siranap, merupakan kearifan lokal yang telah berjalan selama satu abad lebih oleh masyarakat Tapanuli Selatan. Upaya pelestarian air ini membawa dampak bagi masyarakat, terutama dalam pengaliran sawah seluas 300 hektare. Para masyarakat menjaga Cagar Alam Sibual-buali yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi.
Sedangkan, di hilir Sungai Batang Toru, Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Tapanuli Selatan (FoKSBI) berupaya mengelola kelapa sawit berkelanjutan sekaligus memulihkan ekosistem penting yang terdegradasi akibat kelapa sawit. Sejak tahun 2018, Program FoKSBI diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan bersama CI Indonesia (CI-I), yang dilanjutkan oleh Konservasi Indonesia (KI), yang merupakan mitra CI di Indonesia, setelah CI-I tidak lagi beroperasi di Indonesia.
Executive Chair Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany mengatakan, kemenangan Kabupaten Tapanuli Selatan dalam SDGs Action Award tahun ini merupakan suatu kebanggaan besar dan contoh riil dampak dari kerja sama antara pemerintah dengan pegiat lingkungan dalam membangun kabupaten yang berkelanjutan.
Editor : Kastolani Marzuki
Follow Berita iNewsSumut di Google News
Bagikan Artikel: